Apakah vaksin melindungi terhadap varian?
ItuCOVID 19vaksin diharapkan dapat memberikan setidaknya perlindungan terhadap varian virus baru dan efektif dalam mencegah penyakit serius dan kematian. Hal ini karena vaksin-vaksin ini menciptakan respons imun yang luas, dan perubahan atau mutasi virus apa pun tidak boleh membuat vaksin menjadi tidak efektif sama sekali. Jika salah satu dari vaksin ini menjadi kurang efektif terhadap satu atau lebih varian, komposisi vaksin dapat diubah untuk melindungi terhadap varian tersebut. Data terus dikumpulkan dan dianalisis mengenai varian baru virus COVID-19.
Selagi kita belajar lebih banyak, kita perlu melakukan segala upaya untuk menghentikan penyebaran virus guna mencegah mutasi yang dapat mengurangi kemanjuran vaksin yang ada. Hal ini berarti menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, menutupi batuk atau bersin dengan siku, sering membersihkan tangan, memakai masker dan menghindari ruangan yang berventilasi buruk atau membuka jendela.
Apakah vaksin tersebut aman untuk anak-anak?
Vaksinbiasanya diuji pada orang dewasa terlebih dahulu, untuk menghindari paparan pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan pertumbuhan. COVID-19 juga merupakan penyakit yang lebih serius dan berbahaya di kalangan populasi lanjut usia. Kini setelah vaksin tersebut dipastikan aman untuk orang dewasa, vaksin tersebut sedang diteliti pada anak-anak. Setelah studi tersebut selesai, kita harus mengetahui lebih banyak dan pedoman akan dikembangkan. Sementara itu, pastikan anak-anak terus menjaga jarak fisik dengan orang lain, sering mencuci tangan, bersin dan batuk di siku, serta memakai masker jika sesuai dengan usianya.
Haruskah saya divaksinasi jika saya mengidap COVID-19?
Sekalipun Anda sudah terjangkit COVID-19, Anda tetap harus mendapatkan vaksinasi saat vaksin tersebut ditawarkan kepada Anda. Perlindungan yang diperoleh seseorang dari tertular COVID-19 akan berbeda-beda pada setiap orang, dan kita juga tidak tahu berapa lama kekebalan alami dapat bertahan.
Apakah vaksin COVID-19 bisa menimbulkan hasil tes penyakit yang positif, seperti tes PCR atau antigen?
Tidak, vaksin COVID-19 tidak akan menimbulkan hasil tes PCR atau tes laboratorium antigen positif. Hal ini karena tes tersebut memeriksa penyakit aktif dan bukan apakah seseorang kebal atau tidak. Namun, karena vaksin COVID-19 memicu respons imun, hasil tes antibodi (serologi) yang mengukur kekebalan COVID-19 pada seseorang bisa saja positif.
Waktu posting: 04 Mei-2021